Cyber Community (Masyarakat
Maya)
masyarakat adalah kelompok-kelompok orang-orang yang
menempati sebuah wilayah (territorial) tertentu, yang hidup secara relatif
lama, saling berkomunikasi, memiliki simbol-simbol dan aturan-aturan tertentu
serta system hukum yang mengontrol tindakan anggota masyarakat, memiliki system
stratafikasi, sadar sebagai bagian dari anggota masyarakat tersebut serta
relatif dapat menghidupi dirinya sendiri
Masyarakat maya (cybercommunity). yaitu
sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung diindera
melalui penginderaan manusia, namun dapat dirasakan dan disaksikan sebagai
sebuah realitas.
·
Masyarakat Maya; Sisi Lain
Kehidupan Masyarakat Manusia
Awalnya masyarakat maya hanya merupakan sebuah fantasi manusia tentang
dunia lain yang lebih maju dari dunia saat ini. Fantasi tersebut adalah sebuah
hiper-realtas manusia tentang nilai, citra dan makna kehidupan manusia sebagai
lambang dari pembebasan manusia terhadap kekuasaan materi dan alam semesta.
Masyarakat maya menggunakan seluruh metode kehidupan yang telah diterapkan dan
dikembangkan pada masyarakat nyata sebagai model yang dikembangkan di dalam
segi-segi kehidupan nyata. Seperti, membangun interaksi sosial dan kehidupan
kelompok, membangun stratifikasi sosial, membangun kebudayaan, membangun
pranata sosial, membangun kekuasaan, wewenang dan kepemimpinan, membangun
sistem kejahata dan kontrol-kontrol sosial, dan sebagainya.
a. Proses-proses Sosial dan Interaksi Sosial
Masyarakat maya membangun dirinya dengan sepenuhnya mengandalkan interaksi
sosial dan proses sosial dalam kehidupan kelompok (jaringan) intra dan antar
sesama anggota masyarakat maya. Dipastikan bahwa konstruksi masyarakat
maya pada mulanya berkembang dari sistem intra dan antar jaringan yang
berkembang menggunakan sistem sarang laba-laba sehingga membentuk sebuah
jaringan masyarakat yang besar.
Proses sosial dan interaksi sosial dalam masyarakat maya, ada yang bersifat
sementara dan ada juga yang bersifat menetap dalam waktu yang relatif lama atau
menetap selama-lamanya. Sifat proses sosial dan interaksi sosial ini
ditentukan oleh kepentingan mereka dalam dunia maya. Interaksi
sosial sementara, terjadi anggota masyarakat yang sepintas lalu ingin
”jalan-jalan” dan hanya bermain di dunia maya melalui browsing dan chatting,
atau search, kemudian
meninggalkannya. Ada pula interaksi sosial dan kehidupan kelompok yang
berlangsung cukup lama di antara sesama anggota masyarakat maya lainnya.
Mereka ini para pengguna internet (netter) yang setiap saat berada dalam
masyarakat maya. Mereka bergaul, menyapa, bercinta, berbisnis, belajar
bahkan mencuri dan sebagainya dalam masyarakat maya, namun mereka tidak menetap
di sana karena tidak memiliki rumah sebagai alamat mereka.
Kebanyakan dari anggota masyarakat maya menjadi penduduk tetap dalam
masyarakat tersebut dengan memiliki alamat dan rumah di sana dengan status
penyewa atau pemilik. Mereka ini memiliki e-mail, website, atau bahkan provider. Setiap saat mereka memanfaatkan alamat dan rumah mereka untuk
berinteraksi dengan sesama anggota masyarakat maya guna berbagai kebutuhan.
Dari cara mereka berinteraksi ini lahir pula dua pola proses interaksi
sosial, yaitu:
1. Proses Sosial Disosiatif
Proses sosial disosiatif terjadi ketika beberapa anggota masyarakat maya
terlibat dalam proses persaingan, atau bahkan konflik dengan sesama warga
masyarakat maya seperti
halnya mencari pembiayaan untuk website (sponsorship).
2. Proses Sosial Asosiatif
proses sosial Asosiatif
merupakan proses dalam masyarakat maya yang mementingkan kerja sama. Proses ini
memberi peluang kepada komunitas maya, baik intra maupun antarjaringan,
melakukan kerja sama (cooperative) di antara mereka. Kerja sama
ini menghasilkan proses lanjutan seperti akomodasi informasi dan asimilasi
kebudayaan masyarakat maya dalam skala global ke seluruh jaringan masyarakat
yang akhirnya mempengaruhi perilaku dan interaksi mereka satu dengan lainnya.
b. Kelompok Sosial Maya
Komunitas maya memiliki kehidupan kelompok yang rumit. Umumnya
kelompok sosial ini dibangun berdasarkan hubungan-hubungan sekunder, sehingga
pengelompokkan mereka didasarkan pada kegemaran dan kebutuhan anggota
masyarakat terhadap kelompok tertentu.
Pada dasarnya ada dua model keanggotaan kelompok sosial maya, yaitu:
- Kelompok intra adalah keanggotaan seseorang dalam unit-unit kelompok
intra yang berpusat pada server tertentu yang sifatnya menyerupai serumpun
anggota dalam suatu institusi tertentu.
- Kelompok inter yaitu, walaupun secara umum, hubungan intranet ini hanya berlaku internal, namun sebenarnya intranet ini adalah
sel-sel hidup dalam sistem sosial dunia maya yang lebih luas yaitu
internet.
c. Kebudayaan dan Masyarakat Maya
Dalam masyarakat maya, kebudayaan yang berkembang adalah budaya-budaya pencitraan
dan makna yang setiap saat dipertukarkan dalam ruang interaksi simbolis.
Budaya ini sangat subjektif atau lebih objektif lagi apabila disebut
intersubjektif yang sangat didominasi oleh kreator dan imajinater yang setiap
saat mencurahkan pemikiran mereka dalam tiga hal secara terpisah, yaitu:
- Pertama, kelompok yang senantiasa bekerja untuk menciptakan
mesin-mesin teknologi informasi yang lebih canggih dan realitas.
- Kedua, kelompok yang setiap saat menggunakan mesin-mesin itu
menciptakan karya-karya imajinasi yang menakjubkan dalam dunia
hiper-realitas.
- Ketiga, masyarakat pada umumnya yang setiap hari menggunakan
mesin-mesin dan karya-karya imajinasi itu sebagai bagian dari kehidupan.
Dari tiga hal itu, masyarakat maya menciptakan culture universal yang dapat dijelaskan sebagaimana yang dimiliki
oleh masyarakat nyata:
1.
Peralatan dan perlengkapan hidup
masyarakat maya adalah teknologi informasi yang umumnya dikenal dengan mesin
komputer dan mesin-mesin (media) elektronik lain yang membantu kerja atau
dibantu oleh mesin komputer. Saat ini mesin-mesin dimaksud telah dapat
memproduksi dan mereproduksi diri sampai pada tingkat yang diinginkan.
2.
Mata pencaharian dan
sistem-sistem ekonomi. Masyarakat maya memliki mata pencaharian yang
sangat menonjol dan specifik dalam bentuk menjual jasa dengan sistem ekonomi
subtansi.
3.
Sistem kemasyarakat yang
dikembangkan dalam masyarakat maya adalah dalam bentuk sistem kelompok
jaringan, baik intra maupun antarjaringan yang ada dalam masyarakat maya.
4.
Bahasa masyarakat maya pada
umumnya adalah bahasa Inggris yang digunakan berdasarkan pada konvensi dan
kreativitas pengguna bahasa ini, seperti menggunakan ikon-ikon tertentu untuk
penggambaran dan sebagainya.
5.
Karya komunitas maya adalah
bagian dari karya seni pada umumnya. Semua karya masyarakat maya
menempelkan seni sebagai ukuran pencitraan dan pemaknaan, jadi sistem kesenian
dalam masyarakat adalah terletak pada pencitraan dan pemaknaan terhadap karya
yang ditampilkan kepada publik maya itu sendiri.
6.
Sistem pengetahuan dikembangkan
menggunakan proses pemberitahuan dan pembelajaran langsung secara trial and error. Karena itu,
status sosial tertinggi dalam sistem pengetahuan adalah seberapa banyak
seseorang menjadi tempat bertanya untuk memecahkan kasus-kasus tersebut.
7.
Sistem religi (kepercayaan)
masyarakat maya adalah waktu dan keyakinan bahwa setiap misteri dalam dunia
maya dapat dipecahkan. Mereka percaya, bahwa setiap misteri selalu dapat
dipecahkan ketika hal itu dilakukan secara serius selama ada waktu yang cukup
untuk itu.
d. Perubahan Sosial dalam Masyarakat Maya
Perubahan dalam masyarakat maya dikenal dengan dua konsep perubahan, yaitu:
- Upgrade adalah perubahan fiskal yang ada dalam mesin-mesin komputer,
yang mengandung makna memperbaiki diri dengan cara meningkatkan kemampuan
dan penampilan yang lebih baik.
- Perubahan sosial, yaitu perubahan yang terjadi itu merupakan sebuah
hukum alam serta setiap saat menimbulkan masalah baru, seperti mulai dari
pelanggaran norma susila, penyebaran virus sanmpai dengan kriminalitas,
dan peperangan atau lebih dikenl dengan istilah cybercrime.
Perubahan sosial pada cybercommunity erat kaitanya dengan refleksi realitas
nyata, sementara perubahan sosial ini berkaitan pula dengan berbagai masalah
yang muncul kemudian, terutama yang berhubungan dengan kontak-kontak sosial
budaya global termasuk didalamnya adalah berbagai bentuk cybercrime.
Reference: