Rabu, 09 Desember 2015

HARD NEWS

Ada dua tipe dalam penulisan jurnalistik, yaitu hard news dan soft news. Kedua tipe tersebut memiliki ciri khas masing-masing. disini saya akan menjelaskan tentang Hard News Berikut adalah ciri-ciri dari Hard News.


             Hard news, adalah berita penting yang harus disampaikan langsung ke publik. Berita jenis ini tidak bisa ditunda pemberitaanya karena akan cepat basi. Kadang penulisan berita macam ini juga disebut breaking news, spot news, atau straight news.

 Ada beberapa ciri-ciri khas dari Hard news: 

1. Mementingkan aktualitas. Definisi dari aktual adalah sedang menjadi pembicaraan orang banyak atau peristiwa yang baru saja terjadi. Kita ambil contoh, misalnya judul berita: Intelijen Korea Bantah Curi Data Delegasi RI, merupakan berita tanggal 21 Februari 2011, apakah berita macam ini masih punya nilai berita jika tidak disajikan pada hari itu juga? Tentu saja tidak. Berita seperti ini akan cepat kehilangan nilai jualnya. Karenanya, berita hard news sangat mementingkan aktualitas. 

2. Memakai sistem piramida terbalik dalam penulisan berita. Artikel berbentuk berita ini memiliki struktur unik, yaitu inti informasi ditulis pada alinea awal (disebut sebagai "lead”) dan data-data penting menyusul pada alinea-alinea selanjutnya, lalu penjelasan tambahan, dan diakhiri dengan informasi lain yang bukan bersifat informasi utama. Inilah yang disebut sebagai piramida terbalik.

      Bagi pembaca sebuah artikel, piramida terbalik memudahkannya menangkap inti cerita, sebab informasi yang paling pokok langsung dibeberkan sejak alinea-alinea awal. Sementara bagi redaktur di meja redaksi, piramida terbalik juga memberi keuntungan. Yaitu ketika sebuah artikel harus diperpendek karena kolom terbatas sementara waktu sudah mepet, maka redaktur tinggal memotong bagian bawah. Kalimat-kalimat yang dibuang itu tidak akan mengurangi makna artikel, asalkan ditulis dalam bentuk piramida terbalik.

               Agar tercipta hard news yang baik maka lead harus baik pula. Lead yang baik harus memenuhi satu syarat, yaitu pemakaian 5W + 1H, Singkatan dari “what, who, when, where, why, how,” yang dalam bahasa Indonesia menjadi “apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana.” Semua unsur inilah yang harus terkandung dalam sebuah hard news. Contoh lead yang diambil darivivanews.com :  Intelijen Korea Bantah Curi Data Delegasi RI -- Kamar VIP di Lotte Hotel, tempat delegasi Indonesia menginap selama di Seoul, Korea Selatan, disantroni penyusup. Tiga orang mencurigakan -- dua laki-laki dan seorang perempuan mencuri data dari laptop menggunakan USB. Para pelaku kabur saat kepergok salah satu staf dari Indonesia. 



3. Kelengakapan dari isi beritanya. Lengkapnya sebuah hard news, bisa dipenuhi apabila pemakaian 5W + 1H sudah diterapkan. 5W+1H adalah unsur berita dan harus ada. Bayangkan, jika salah satu unsur dari enam unsur tersebut tidak ada. Pasti berita tersebut sarat akan informasinya sehingga tidak ada kelengkapan.

4. Untuk memberi informasi. Sebagai jendela, agar para pembaca yang tidak tahu menjadi tahu. jika mengambil contoh berita dari vivanews.com, kita tidak akan tahu apakah ada data rahasia yang dicuri oleh intelejen korea? Lewat hard news, fungsi memberi info sangat diprioritaskan.
      
5. panjang dari hard news 100-200 kata. Tidak perlu panjang-panjang karena fungsinya memberi info yang aktual dan memenuhi unsur 5W+1H.


Ini adalah contoh dari Hard News :


JOKOWI MEMANTAU PERKEMBANGAN PILKADA SERENTAK DI SELURUH DAERAH JAKARTA



















Jakarta - Presiden Jokowi memantau perkembangan Pilkada Serentak di seluruh daerah. Presiden Jokowi mendapat laporan perkembangan dari para menteri-menteri terkait.

"Hingga saat ini Presiden terus memantau dan mendapatkan laporan tentang perkembangan situasi lapangan penyelenggaraan Pilkada Serentak dari Menkopolhukam, Mendagri dan Kapolri dari waktu ke waktu," ujar Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana dalam pernyataan tertulis, Rabu (9/12/2015). Ari menyebut Presiden Jokowi kini berada di Istana Bogor.

Sebelumnya di Istana Merdeka, Presiden Jokowi mengimbau semua pihak untuk tertib dalam menggelar pesta demokrasi ini. Jokowi juga berpesan kepada pasangan yang menang dan yang kalah dalam pilkada.

"Bagi yang menang jangan jemawa dan bagi yang kalah jangan ngamuk," tutur Jokowi di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (7/12/2015).

Jika kemudian ada perbedaan pendapat maka harus diselesaikan secara dewasa. Sehingga kemudian dapat membangun daerah bersama-sama.

"Gunakan hak pilihnya sebaik-baiknya untuk datang ke TPS. Untuk memilih pemimpin-pemimpin Indonesia untuk saudara-saudara sendiri, oleh rakyat sendiri," imbuh Jokowi. (ega/tor)


SUMBER: 

DETIK.COM

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pemasaran_Internet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar